Rabu, 16 Juli 2008

Polisi Tembak Mati Penculik

JAKARTA (BP) - Pengunjung di Mangga Dua Square (MDS) Jakarta Utara kemarin sore gempar. Ini setelah terjadi aksi saling kejar antara polisi dan sekelompok orang di ground floor Blok A, salah satu pusat belanja terbesar di Jakarta Utara itu. Belakangan diketahui, ketika itu polisi sedang memburu kelompok penculik. Bahkan, salah satu pelaku ditembak mati di dekat musala.

Informasi yang dihimpun Indo Pos (Grup Batam Pos), korban penculikan adalah Diana (27), karyawati swasta yang tinggal di Pantai Indah Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara. Senin lalu (21/4), Diana yang hendak berangkat kerja diculik pelaku saat melintas di Jalan Tongkol, Penjaringan. Pelaku yang mengendarai mobil sedan warna biru langit memepet korban, lalu sempat menyekapnya di Hotel Mercure Ancol.


“Dalam aksi penculikan itu, pelaku sempat menguras harta keluarga korban sebesar Rp 200 juta,” ujar sumber Indo Pos. Rupanya, pelaku belum puas. Mereka terus meneror keluarga korban meminta tebusan. Terakhir, pelaku minta diberi uang tebusan 100 ribu dolar AS (sekitar Rp900 juta dengan kurs 1 dolar AS = Rp 9000).


Dan kemarin sore, pelaku minta uang diberikan di MDS. Walau diancam anaknya akan dibunuh jika melapor ke polisi, akhirnya keluarga korban yang terus diperas tidak tahan. Diam-diam mereka melapor polisi.
Sesuai saran polisi, akhirnya disepakati penyerahan uang tebusan sebesar 100 ribu dolar AS dilakukan di MDS. Di ground floor Blok A, keluarga korban dan kelompok penculik sepakat bertemu. Diam-diam, polisi yang menyamar juga memantau pertemuan mereka.


Diduga, penyamaran polisi terendus pelaku sehingga mereka masih sempat melarikan diri ketika polisi datang menyergap. Sempat terjadi aksi saling kejar di pusat belanja yang masih ramai tersebut. Polisi juga memberondong tembakan yang membuat panik pengunjung mal.


Pelaku yang diperkirakan empat orang saat disergap di lantai 1 kabur dengan memisahkan diri. Salah satu malah turun ke ground floor. Penjahat apes ini diidentifikasi bernama Franky Halim (35). Lelaki berkulit putih ini terpojok di toilet dekat musalah di ground floor. Polisi menembaknya hingga tewas dengan luka tembakan di punggung tembus ke dada. Untuk menghindari kerumunan massa yang ingin tahu, mayat pelaku disembunyikan di toilet sebelum dibawa ke RS Polri.


Kapolres Jakarta Utara Kombes Muhammad Rum Murkal mengatakan, pihaknya saat ini masih mengejar anggota komplotan yang lain. Identitas pelaku lanjut, perwira dari kesatuan Brimob itu, saat ini telah diketahui dari kamera CCTV.


Dikatakan, pelaku yang ditembak mati sempat melawan petugas dengan membalas tembakan memakai pistol jenis FN. Saat disinggung apakah motif penculikan itu terkait persaingan bisnis? Pria dengan tiga mawar di pundaknya itu mengatakan belum bisa memastikan. Sebab pelaku belum ada yang dimintai keterangan. “Dugaan sementara, motif penculikan itu adalah uang,” ujarnya. Namun yang pasti, lanjutnya, pelaku kenal dengan orang tua korban.


Ditambahkan, uang 100 ribu dolar AS yang disiapkan orang tua korban juga masih aman. “Saat itu, uang sudah sempat diterima pelaku yang berhasil kita tembak. Jadi uang selamat,” kata Kapolres.
Rum mengaku kasus ini masih pekerjaan besar bagi jajarannya karena korban belum berhasil diselamatkan. Terakhir diketahui pelaku kabur dengan Mitsubishi Kuda B 7696 SH. “Kita terus kejar pelakunya. Semoga cepat tertangkap,” tegasnya. (dai/jpnn/kum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar