Rabu, 16 Juli 2008

Mabuk, Polisi Tembak Warga Sipil di Tolitoli

beritapalu.com– Seorang warga di Tolitoli Sulawesi Tengah, Sabtu malam ditembak seorang oknum polisi. Warga bernama Abdul Muin alias Mangkasa (23) bersimbah darah setelah sebuah peluru menembus leher bagian kanannya. Pelaku itu tak lain adalah oknum polisi berinisial Brigadir Polisi Kepala (Bripka) Panindai, Komandan Pos di Kecamatan Dakopamean, Tolitoli.
Saksi mata, Hamid (54) mengatakan, kejadian itu begitu cepat. Saat itu ia sedang berada di dekat tempat kejadian perkara (TKP). Hamid melihat korban Abdul Muin dan Bripka Panindai sedang berada di rumah seorang warga bernama Elet, komplek lokalisasi di Kecamatan Baru, Tolitoli, sekitar pukul 24.00 WITA.
Berselang beberapa saat, terdengar letusan keras yang diduga berasal dari moncong pistol Bripka Panindai. Usai bunyi letusan itu, korban Abdul Muin, berlari keluar rumah dengan leher bersimbah darah sambil berteriak menyebut nama pelaku.
“Tiba-tiba saja terdengar letusan senjata lalu saya keluar rumah dan melihat korban lari keluar pak elet sambil sebut nama Pak Panindai,” terang Hamid yang tinggal bersebelahan dengan TKP.
Korban langsung jatuh tersungkur 15 meter dari TKP sambil mengerang kesakitan akibat luka tembak yang bersarang di leher kanannya. Beberapa anggota polisi yang juga berada di sekitar TKP langsung bertindak, dan membawa korban dengan mobil patroli ke Rumah Sakit Umum Mokopido Tolitoli. Malam itu juga pelaku penembakan langsung diamankan Unit P3D Polres Tolitoli untuk dimintai keterangan.
Belum diketahui pasti penyebab oknum anggota polisi itu menembak warga. Namun Kapolres Tolitoli Ajun Komisaris Besar Polisi Nur Falah, mengatakan, penyebabnya hanya masalah sepele saja. Dari keterangan pelaku, kejadiannya berawal dari cekcok mulut antarkeduanya dan kemudian korban menantang Bripka Panindai berkelahi.
“Karena merasa jengkel, Bripka Panindai langsung mengancungkan pistol ke arah korban Abdul Hamid dan menembaknya. Peluru dari pistol oknum polisi ini mengenai leher bagian kanan korban,’’ jelas Kapolres AKBP Nur Falah.
Aksi penembakan itu terjadi di komplek lokalisasi di Tolitoli. Dugaan sementara, keduanya cekcok karena memperebutkan wanita penghibur. “Keduanya, baik pelaku maupun korban salam keadaan mabuk saat itu,” tambah Nur Falah.
Saat ini, korban penembakan sedang dirawat intensif di ruang perawatan Bougenvile RSU Mokopido Tolitoli. Sebagai ungkapan simpati, Kapolres Tolitoli AKBP Nur Falah Ahad (25/5) kemarin mengunjungi kediaman keluarga korban untuk meminta maaf atas kejadian itu.
“Namun proses hukum tetap kami lanjutkan sesuai hukum yang berlaku. Saat ini Bripka Panindai sudah ditahan dan dalam pemeriksaan Unit P3D Polres Tolitoli. Kami juga meminta kepada keluarga korban untuk melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian agar kasusnya bisa dibawa ke peradilan umum,” kata Nur Falah.
Atas kejadian ini, Kapolres Tolitoli AKBP Nur Falah akan memanggil Kapolsek Dakopamean untuk dimintai keterangan, menyangkut keberadaan di lokalisasi saat sedang dalam jam tugas. “Kapolsek harus menjelaskan mengapa Bripka Panindai sebagai Komandan Pos meninggalkan tugasnya sambil membawa senjata. Yang seharusnya senjata itu ditinggalkan di pos jaga,” tandas Nur Falah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar