Jumat, 18 Juli 2008

Baku Tembak Polisi Vs Sipil, Satu Tewas ACEH

Baku Tembak Polisi Vs Sipil, Satu Tewas
AK-47 Dan Ratusan Amunisi Disita
Peureulak, WASPADA Online

Baku tembak dalam satu perang sengit antara aparat kepolisian dengan kelompok sipil bersenjata api (senpi) di Desa Balee Buya Kec. Peureulak Kota, Aceh Timur, Kamis (27/3) sekira pukul 06:30, mengejutkan warga. Tak ayal, seorang dari kelompok bersenjata api itu tewas di tempat, sedangkan seorang lainnya menyerahkan diri.

Sementara satu pucuk senpi jenis AK-47 beserta ratusan amunisi dan tiga unit magazen, satu bilah parang serta sejumlah dokumen dan fotofoto perjuangan GAM berhasil disita polisi setelah sebelumnya berhasil melumpuhkannya.

Ikhwal perang sengit antara polisi dari jajaran Polres Persiapan Aceh Timur yang berjumlah 12 orang personel itu terlibat baku tembak hebat dengan dua orang kelompok bersenjata api tersebut, yang selama ini dicurigai sebagai pelaku perampokan di sejumlah titik dalam wilayah Aceh Timur.

Kendati kekuatan tak sebanding antara aparat kepolisian yang berjumlah 12 orang dengan kelompok bersenjata api sebanyak dua orang itu, namun perang dahsyat baku tembak itu sempat terjadi selama 1,5 jam lamanya. Karuan saja, menyusul seorang di antaranya bernama Muslim, 35, warga Desa Balee Buya itu terkena tembakan di bagian leher kanan, dan tewas di tempat.

Sedangkan temannya bernama Naidi, 25, warga Krueng Mane—Sawang, Aceh Utara menyerahkan diri setelah sebelumnya melakukan perlawanan tanpa henti selama 1,5 jam itu. Karena melihat kondisi yang tak memungkinkan lagi, Naidi menyerahkan diri, sebut aparat keamanan di TKP (Tempat Kejadian Perkara).

Kapolres Persiapan Aceh Timur, AKBP Ridwan Usman kepada wartawan di ruang kerjanya mengatakan, adapun kronologisnya bermula dari adanya laporan masyarakat tentang kelompok bersenjata api itu tengah berada di sebuah gubuk sebagai tempat berkumpulnya gerombolan perampokan di Aceh Timur. Setelah mendapatkan informasi tersebut, 12 orang personel polisi langsung terjun ke TKP di Desa Balee Buya.

Dijelaskan, mulanya aparat kepolisian melakukan penyelidikan di dekat TKP dan penyergapan terhadap gubuk yang dicurigai itu. Mengingat adanya indikasi kuat tentang keberadaan kelompok perampokan itu akhirnya anggota polisi yang dipimpin langsung oleh Kapolres AKBP Drs Ridwan Usman melepaskan tembakan ke udara sebagai bentuk peringatan sekaligus memancing pihak lawan.

Beberapa detik kemudian, tembakan itu disambut dengan letusan-letusan senjata api yang sama. Akhirnya terjadi tembak menembak bak peperangan sengit antara dua kubu yang saling berlawanan. Disebutkan, peperangan ini sempat terjadi selama 1,5 jam lamanya.

Namun setelah tembakan dari kelompok perampokan itu mereda akhirnya aparat kepolisian mengepung gubuk tersebut dalam jarak dekat, dan menyergap seorang di antaranya. Sedangkan seoranmg lainnya sudah terkapar dengan tembusan peluru di leher bagian kanan.

Kapolres Persiapan Aceh Timur AKBP Ridwan Usman mengatakan, kuat dugaan dua orang tersebut selama ini terlibat dalam sejumlah aksi perampokan di Aceh Timur. Begitupun, keduanya juga terlibat dalam serangkaian aksi perompakan (bajak laut—red). Hal ini dibuktikan dengan adanya sejumlah dokumen penting tentang daftar list kapal-kapal laut yang dijadikan sebagai mangsanya. (b23/b22) (ags)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar