Rabu, 16 Juli 2008

Bercanda dengan Pistol, Polisi Tembak Anggota Linmas

JAKARTA-Aksi memuntahkan peluru oleh penegak hukum ataupun sipil yang memiliki izin kepemilikan senjata api makin hari semakin mudah. Bahkan cukup sambil bercanda. Lihatlah yang dilakukan Brigadir Polisi Satu Ari Susandi. Ulah main-main anggota Kepolisian Sektor Pesanggrahan, Jakarta Selatan, itu membuat leher rekannya, Okeu Ukriana, 20 tahun, tertembus peluru yang dimuntahkannya.

Okeu, yang sehari-hari bekerja sebagai anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas), kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Bintaro Internasional. "Korban mengalami luka di samping kanan leher. Pelurunya tembus dari belakang ke depan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Komisaris Besar Tjiptono, Kamis (24/2).

Peristiwa penembakan itu terjadi di Kelurahan Ulujami, Jakarta Selatan, Rabu (23/2), sekitar pukul 20.00 WIB. Kejadian itu disaksikan oleh Bripda Ade Kurniawan, yang juga anggota magang di Polsek Pesanggrahan. Okeu ketika ditemui Tempo di RS Bintaro Internasional mengisahkan, malam itu Susandi, yang telah berteman sejak setahun lalu, menghampiri dirinya di Kelurahan Pesanggrahan.

Pelaku yang kehausan meminta air kepada korban, tapi dijawab sudah habis. Padahal air tersebut masih ada. "'Okeu, ada minum, nggak?' Lalu saya bilang nggak ada," kata Okeu mengisahkan. Lalu, sambil bercanda, Susandi mengajaknya ke belakang bangunan.

Okeu berjalan di depan, sedangkan Susandi di belakang. "Kemeja kiri saya dituntun Ari," kata Okeu. Dalam hitungan menit, tiba-tiba dari arah belakang Okeu mendengar letusan. "Dor! tiba-tiba semuanya gelap," kata Okeu.

Tjiptono menambahkan, ketika itu "korban menjawab dengan bercanda, dan pelaku mengeluarkan pistolnya dengan bercanda pula". Sambil bercanda, Susandi menarik pelatuk pistolnya. Tarikan pelatuk yang pertama tidak berbunyi. Namun, pada tarikan yang kedua, peluru menyalak dan mengenai leher korban.

"Kasusnya ditangani Reserse Kriminal Umum dan Direktorat Profesi dan Pengamanan Polda Metro Jaya," kata Tjiptono. Okeu sendiri mengaku tidak marah ataupun dendam kepada Susandi. "Saya tahu itu tidak sengaja," kata Okeu sambil meringis menahan nyeri.

Kriminolog Universitas Indonesia, Erlangga Masdiana, mengatakan bahwa fenomena polisi yang dalam beberapa kasus begitu mudah melepaskan tembakan menunjukkan polisi masih belum terbiasa berhadapan dengan masyarakat.

Kurikulum pendidikan polisi yang masih dipengaruhi kurikulum militer menjadikan polisi punya cara pandang seperti tentara. "Segala sesuatu dipandang seperti jika berhadapan dengan musuh," kata Erlangga. indriani/suliyanti/sapto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar